Poison (Part 2)

Tittle: Poison

Author: annisapinan

Category: Drama, hurt (maybe), romance

Cast:

Park Yonnie

Cho Kyuhyun

Other

 

Hati mana yang ingin kau racuni lagi, Honey?

 

Kedua orang tua Yonnie hanya diam. Mereka saling menatap satu sama lain.

Park Yojun menatap mata Kyuhyun.

Cho Kyuhyun menunggu sebuah jawaban dari mereka berdua. Ia sudah memikirkan semuanya. Ia mengorbankan semuanya, kebahagiaannya bersama Yuka, perasaannya. Ia tidak akan pernah memaafkan dirinya jika Yonnie harus menderita seumur hidupnya karena kecerobohannya.

Ia mantap menikahi Yonnie.

Park Yojun masih diam, yang berhak memutuskan ini adalah istrinya karena dia tahu istrinyalah yang paling berduka.

Keheningan itu terpecah ketika dokter dan beberapa suster berlari ke ruangan Yonnie.

Semua orang panic, tak terkecuali Kyuhyun. Ia siap jika harus masuk penjara jika nyawa Yonnie tidak tertolong. Ia siap melakukan apapun asal dirinya dimaafkan.

Hampir 20 menit dokter di dalam. Ayumi memegangi tangan suaminya, sedangkan orang tua Kyuhyun hanya berdoa dan pasrah

“Dia baik baik saja” Dokter keluar dengan tersenyum

Semua orang bernafas lega, Kyuhyun bersandar pada dinding dekat pintu. Rasanya ia ingin berteriak.

 

 

Cho Hana berjalan cepat menuju ruangan Yonnie. Ia bersyukur keadaan Yonnie semakin membaik. Hampir 3 minggu Yonnie tak sadarkan diri, dan tadi Kyuhyun menghubungi orang tuanya bahwa Yonnie sudah sadar, ia sudah bangun dari tidur panjangnya

“Bolehkah kami masuk?” Cho Hana menunggu persetujuan dari Park Yojun

“Ya”

Cho Hana dan anak perempuannya memasuki ruang perawatan Yonnie

“Kyuhyun?”

Kyuhyun duduk di sofa. Mata laki laki itu terlihat tidak bersemangat seperti dulu lagi.

“Ibu, masuklah”

Cho Hana memandang pilu gadis yang masih terbaring lemah disana. Beberapa alat medis masih ada tapi itu sudah jauh berkurang ketimbang beberapa minggu yang lalu.

Tangan Cho Hana meraih pundak Ayumi, ia mengusapnya pelan

“Dia gadis yang kuat, dia pasti bisa melewati ini semua. Begitu juga dengan kita”

Bibir Ayumi bergetar, ia tidak bisa menahan tangisannya.

Cho Han memberanikan dirinya untuk memeluk tubuh rapuh wanita disebelahnya.

Kyuhyun dan kakak perempuannya hanya terdiam melihat pemandangan di depannya. Kyuhyun menyenderkan kepalanya pada pundak kakak tersayanganya

“Kau juga bisa melewati ini semua Kyu” Kyuhyun menangguk lemah.

Hampir 3 bulan Yonnie berada di rumah sakit, dan selama itu juga keadaannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Alat alat terkutuk juga sudah tidak ada yang menempel pada tubuh Yonnie.

Cho Hana memasuki ruangan Yonnie. Disana masih ada Kyuhyun yang sedang sibuk dengan ipadnya dan Yonnie yang sedang disuapi oleh anak perempuannya

“Keluarga Park Yojun sudah membayar semua biaya rumah sakitnya” bisik Cho Hana pada anak laki lakinya “Padahal kami sudah membicarakannya bahwa kami yang akan membayar semuanya tapi mereka keras kepala”

Kyuhyun meminta kertas berisi rincian biaya perawatan Yonnie. Matanya terbuka sempurna saat melihat angka 3.500.000 yen. Ini untuk modal perusahaannya juga bisa, pikir Kyuhyun.

“Aku akan mencari tahu nomer rekening mereka dan akan aku transfer secepatnya”

“Jangan, itu tidak sopan sayang. Nanti ayahmu yang akan berbicara langsung”

Keadaan Kyuhyun sungguh mengenaskan, tidak pulang selama 1 minggu terkahir. Makan hanya jika dia mau makan. Pekerjaannya terbengkalai, keadaan ponselnya juga tidak ia urusi

Cho Hana memperhatikan Yonnie yang diam membisu padahal anak perempuannya berkali kali menanyakan bagaimana hari harinya saat di rumah sakit.

“Bu, aku akan menikahi Yonnie setelah ia benar benar membaik”

Cho Hana tau, anaknya ini mengorbankan pernikahannya dengan Yuka. Ia mengusap tangan Kyuhyun lalu mengangguk

“Jika itu keputusanmu, ibu akan mendukungmu”

 

 

Ini sudah bulan ketiga bagi Yonnie.

Yonnie tersenyum ramah saat melihat seorang perawat membawakan makan siangnya dan pergi.

Yonnie hendak memposisikan tubuhnya untuk tertidur kembali, sampai sebuah suara menghentikan kegiatannya

Seorang laki laki mendekat padanya.

“Jika kau ingin berbicara, sekarang dan jangan lama lama. Aku megnantuk” Yonnie kembali duduk

“Kyuhyun? Kau Cho Kyuhyun bukan?”

Kyuhyun hanya mengangguk

“Aku Park Yonnie dan aku jamin kau sudah tahu namaku”

Kyuhyun kembali menangguk. Ia manatap mata Yonnie, kosong.

“Pulanglah, kembali urusi kehidupanmu, pekerjaannmu. Aku sudah jauh lebih baik jadi kau tidak perlu repot repot lagi ke rumah sakit dan menungguku disini”

Hening

“Aku akan menikah denganmu”

“Aku menolak”

Kening Kyuhyun berkerut

“Kau tidak akan pernah menikahiku”

“Alasannya?”

Yonnie menghela nafasnya panjang

“Aku tau kau selalu memandangiku dari balik pintu itu, tatapan iba dan rasa bersalah. Kau tidak perlu mengorbankan semuanya yang ada pada dirimu. Kau pantas bahagia dengan jalanmu sendiri”

“Kyuhyun, jangan korbankan kebahagiaanmu untuk kebahagiaanku. Lupakan semua hal ini, anggap saja ini tidak pernah terjadi, anggap saja kita tidak pernah bertemu, anggap saja kau tidak pernah menabrakku waktu itu”

“Kita tidak mungkin menikah. Kau tau, aku membenci sebuah pernikahan” Suara Yonnie melemah dan membuat Kyuhyun semakin iba.

Kyuhyun sudah mengetahu semuanya

“Kita tetap akan menikah, tanpa perayaan. Hanya keluarga kita yang mengetahuinya, jangan menolak. Aku sudah tidak punya apa apa untuk membahagiakan diriku sendiri”

Kyuhyun menatap ke arah lain

“Kau tidak bisa membohongi ahli psikologi”

Kyuhyun tersenyum, ia lupa akan hal ini

“Kau tidak akan pernah bisa membohongiku Kyuhyun”

Kyuhyun tersenyum lagi, ia bangkit dan menyuruh Yonnie untuk barbering. Ia manarik selimut sampai batas dada Yonnie

“Kita akan tetap menikah, aku tak suka dibantah” Kyuhyun pergi.

Yonnie masih memandangi punggung lebar Kyuhyun yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Di luar sudah ada sang kakak yang duduk di kursi tunggu. Kyuhyun mendekat dan memeluk kakak tercintanya

“Aku berdoa untuk kebahagiaanmu Kyu, aku akan berdoa akan hal itu”

Dan air mata Kyuhyun tak bisa ia tahan lagi, ia menangis di pundak kakak perempuannya yang mengusap punggungnya lembut.

2 bulan kemudian

“Bu aku ingin jalan jalan” Seru Yonnie yang sedari tadi melihat ibunya menyirami halaman belakang mereka.

“Biar aku saja” Kyuhyun mengambil gagang kursi roda. Kyuhyun tersenyum pada Ayumi sebelum mereka pergi.

“Kau ingin kemana sore ini?” Tanya Kyuhyun

“Tempat biasa” Kyuhyun sudah hafal, ada sebuah danau buatan dekat rumah Yonnie dan Yonnie sangat senang jika sore hari ia kesana

“Bisakah kau menghilang dari kehidupanku Kyuhyun?”

“Tidak”

Yonnie sudah dinyatakan sembuh total meskipun kakinya belum berfungsi dengan baik.

Yonnie agak risih saat Kyuhyun mengunjunginya pagi, siang, sore, malam. Dia seperti tidak ada pekerjaan lainnya padahal Yonnie tahu kalau Kyuhyun adalah seorang CEO perusahaan besar di Jepang dan Korea

“Kau seharusnya pergi, kau bukan penangguran, pekerjaanmu bukan pekerjaan yang bisa kau tinggal begitu saja”

“Aku cuti”

Yonnie menghela nafasnya lagi

“Tidak ada alasa lainnya? Kau cuti hampir 4 kali dalam sehari dan itu kau lakukan hampir 2 bulan ini”

“Terapimu jam berapa?”

“Pagi”

“Yonnie, aku tahu ada jadwal sore hari ini”

“Aku akan pergi dengan ibuku”

“Jangan membantah, ak-“

“Aku benci dibantah! Ya ya, aku sudah hafal” Kyuhyun terkekeh pelan. Ia mendorong kursi roda Yonnie menuju mobilnya “1 jam lagi”

“Kalau begitu ayo”

Setelah melakukan terapi Kyuhyun mengantar Yonnie pulang ke rumahnya

“Jangan menculikku”

Satu kalimat yang membuat Kyuhyun benar benar mengantarkan Yonnie pulang dengan selamat.

“Terima kasih”

Kyuhyun berlalu bersama suara mobilnya.

Yonnie membawa kursi rodanya ke ruang televise. Ia mantap kosong layar televise yang menyiarkan acara music.

Yonnie kembali mengenang masa masa terindah dalam dirinya.

Saat kekasihnya melamarnya kala itu. Sampai hari dimana tanggal pernikahan mereka sudah ditentukan, gaun sudah selesai dijahit, gedung dengan segala dekorasinya sudah selesai. Ia begitu bahagia sampai sampai menangis kala mengingat semuanya.

Sampai sehari sebelum pernikahan itu terjadi, laki laki itu pergi bersama wanita lain. Yonnie sudah mencarinya, menyewa agen untuk ikut mencarinya tapi tidak membuahkan apa apa. Ia menyerah.

Kesedihannya belum selesai sampai dia tahu bahwa dirinya tengah hamil 1 bulan, ia bodoh, ia menjadi wanita paling bodoh saat itu.

Sampai akhirnya Tuhan mengambil bayinya, bayi yang membuat hari harinya menjadi lebih semangat. Bayi yang akan dijaga dan dirawatnya penuh kasih sayang.

Yonnie sempat berpikir, apa yang sudah ia perbuat sampai sampai Tuhan menghukumnya dengan cara seperti ini?

Yonnie mengusap air matanya

“Kyuhyun?”

Yonnie terkejut saat melihat Kyuhyun kembali ke rumahnya lagi.

“Ini hari lamarannya” katanya datar

Kyuhyun mendorong kursi roda Yonnie ke ruang keluarga, disana 2 keluarga sudah berkumpul dan Yonnie tidak tahu akan hal itu.

Ibunya sudah lebih ceria sekarang, setidaknya ia menerima kehadiran Kyuhyun.

Mereka semua mengobrol ringan. Yonnie sudah tahu semua keluarga Cho jadi tidak perlu perkenalan lagi.

“Tidak ada pesta perayaan” kata Kyuhyun, semua orang diam.

“Tak ada gaun pengantin” tambah Yonnie

“Tapi sayang, kau akan cantik dengan gaun yang akan dirancang oleh kakak Kyuhyun” ucap Cho Hana

“Aku sudah pernah merasakannya bi, dan aku tidak mau lagi” Cho Hana sudah mengetahui cerita kelam Yonnie.

“Baiklah pernikahannya akan diadakan 5 hari lagi tak ada pesta, gaun pengantin, tamu undangan. Hanya keluarga terdekat saja yang akan datang” Park Yojun memutuskannya.

Keluarga Kyuhyun pergi setelah makan malam bersama, mereka keluarga yang luar biasa, baik, hangat. Ya itulah yang Yonnie rasakan.

Setelah semua beres Ayumi mendorong kursi roda Yonnie menuju kamar putrinya

“Ibu harap ini pernikahan terakhirmu sayang, jangan ada kesedihan lagi”

Yonnie tidak bisa menahan air matanya, ia memeluk ibunya

“Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami”

Yonnie memasuki kamarnya, ia membuka almari pakaiannya dan melihat gaun pengantin yang akan ia gunakan untuk pernikahannya dulu. Ia sudah bersumpah tidak  akan lagi menyentuhnya.

“Sayang, supirmu sudah siap”

Suara ayahnya membuat Yonnie menyisir rambutnya dengan cepat dan keluar dari kamarnya

“Ayah akan menemanimu hari ini”

“Tidak perlu ayah, aku bisa sendiri”

Hari ini Yonnie akan menjalankan terapinya untuk kesembuhan kakinya

“Ayah ada rapat hari ini, jangan membohongiku dengan berkata tidak, ayah lupa anakmu ini seorang ahli psikologi?”

Park Yojun hanya tersenyum mendapati kecerewatan Yonnie.

Park Yojun membantu Yonnie untuk masuk ke dalam mobil.

Jalanan hari ini lumayan padat, mungkin para pegawai keluar untuk makan siang.

Yonnie lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada dokter pribadinya kalau ia akan terlambat karena macet.

Yonnie sengaja meminta supirnya untuk melewati jalan ini. Jalan penuh dengan mall, restaurant mewah di pinggirnya dan jalan yang menjadi tempat ia tertabrak dahulu.

Lampu merah menyala, mobil Yonnie berhenti.

Matanya birunya memandangi sebuah restaurant di sebalah kanan jalan. Yonnie membuka kaca pintu mobilnya agar dapat melihat dengan jelas apa yang dilihatnya.

Kyuhyun, ya Yonnie melihat Kyuhyun bersama seorang wanita yang menangis, wanita itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Kyuhyun terlihat kacau, Yonnie tidak pernah melihat Kyuhyun sekacau itu.

“Dia pintar juga menyembunyikan ekspresinya” gumam Yonnie

Wanita tadi keluar dan Kyuhyun mengejarnya sampai ke arah mobilnya. Kyuhyun memeluk wanita itu erat

“Hah, aku perusak kebahagiaan orang lain”

Yonnie menghela nafasnya panjang kemudian menutup kaca pintu mobilnya

Lampu hijau menyala dan mobil Yonnie melaju.

Yonnie sudah tiba di rumah sakit dan sudah berada di ruangan pemeriksaan

“Kau boleh memakai tongkat tapi dengan pengawasan ekstra, keseimbanganmu belum 100% pulih”

Hanya itu yang Yonnie ingat dari sederet nasehat yang diucapkan dokter pribadinya.

Tentu saja Ayumi senang mendengarnya tapi ia masih melarang putrinya untuk memakai tongkat.

Hari pernikahanpun tiba.

Perias dan piñata rambut yang sedari tadi mengoceh tidak jelas hanya disambut dengan senyuman tipis dari bibir Yonnie

“Kau beruntung sekali menikahi anak dari keluarga Cho. Sudah tampan, mapan, apa lagi yang dicari?” celetuk penata rias

“Semoga kalian bahagia” ucap keduanya

Yonnie tersenyum kembali, itu tidak akan terjadi, semoga. Batinnya

Yonnie memasuki altar tanpa ekspresi, ia bingung antara harus bahagia atau sedih atau apapun itu yang bisa menggambarkan dirinya sekarang.

“Jika inign pergi, pergilah. Aku tidak akan melarangmu”

Tubuh Kyuhun menegang

Yonnie sadar ini membuat salah seorang wanita di luar sana menderita, ia tidak ingin itu. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan orang lain. Ia memaafkan Kyuhyun.

Kyuhyun menghela nafasnya panjang dan menggeleng

Yonnie mengerutkan keningnya, ia ingin menyuruh Kyuhyun untuk berpikir ulang tapi suara pendeta membungkamnya.

Yonnie tidak bisa melihat wajah tampan Kyuhyun dari tempat duduknya. Kemudian matanya bergerilya, semua tampak hikmat dan tenang sampai suara sepatu membuyarkannya.

Yonnie dan Kyuhyun menolah bersamaan ke suara itu. Wanita cantik itu tak bisa menahan tangisannya. Ia memandang Kyuhyun lama lalu setelahnya memandangi Yonnie.

Yonnie melirik ke arah Cho Hana yang tampak menahan air matanya melihat wanita itu, dan suaminya hanya bisa mengusap punggungnya lembut

Pandangan Yonnie kembali ke arah wanita itu. Dia sudah menghapus air matanya dan tersenyum ke arah mereka. Bukan senyum kebahagiaan tapi senyum kekecewaan.

Pendeta kembali melanjutkan ucapannya. Yonnie hanya bisa mendesah panjang.

“Kaliah sah sebagai suami istri”

Kyuhyun mencium kening Yonnie kemudian bibir Yonnie. Ia tahu apa yang suaminya itu rasakan, Yonnie menjauh.

Suasanya menjadi riuh saat semuanya sudah selesai.

Kedua keluarga mereka mendekat

“Ah akhirnya aku mempunyai adik perempuan” ucap kakak Kyuhyun dan membuat semua keluarga tertawa

“Semoga kalian bahagia” Cho Hana memeluk erat tubuh Yonnie

Sebelum tangan ayah Kyuhyun sampai menyentuh pundak anaknya, Kyuhyun berlari ke luar ruangan. Mata Yonnie mengikuti arah tubuh Kyuhyun yang menjauh diikuti oleh keluarga dan para tamu undangan yang tampak kebingungan

 

TBC

 

About xzjinan

Donghae's wife :D KyuHae shipper :)
This entry was posted in Chapter, Cho Kyuhyun, FanFiction, Sad. Bookmark the permalink.

53 Responses to Poison (Part 2)

  1. Cincin Cho says:

    Haaa nyesekkk bangett. Yoonie yang trauma sama pernikahan. Yuka yang walaupun hatinya sakit tetep dateng kepernikahan YK salutt. Kyuhyun yang bertanggung jawab sama yoonie harus rela ngorbanin perasaan dan pernikahanya sama yuka. Jempoll dehhh

    Like

  2. Devan says:

    Kyuhyun niat baik untuk menikahi yonnie hanya atas dasar tanggung jawab saja. Tidak dengan memberi yonnie cinta. Sementara disisi lain kyuhyun belum bisa memberikan hatinya 100% pada yonnie karena masih mencintai yuka. Seperti apa rasanya cinta sgitiga ini nanti.

    Like

  3. hyunitha says:

    waduh bulat amat yah tekad kyuhyun untuk tanggung jawab..
    jgn sampai dia nanti menyerah dan memilih selingku🤔😅😅

    Like

Leave a reply to Inggarkichulsung Cancel reply