Poison (Part 5)

Tittle: Poison

Author: annisapinan

Category: Drama, hurt/sad

Cast:

Park Yonnie

Cho Kyuhyun

Hae Jin melemparkan buku yang ia pegang kesembarang arah. Emosinya malam ini tidak terkendalikan.

Ia tidak akan menyangka keputusannya untuk kembali ke Jepang akan semengerikan ini. Ia harus kembali mengingat semuanya, semuanya yang sudah ia kubur dalam dalam. Hidupnya sudah kembali normal kala itu.

Tapi setelah bertemu Yonnie? Semuanya seaakn sia sia. Perasaan yang pernah ada kini muncul ke permukaan.

Ia tahu bahwa Yonnie tidak akan pernah memaafkannya. Dirinya membuat Yonnie menangis, menderita selama ini. Tapi ada keinginan Hae Jin, ia harus menjelaskan semuanya, semuanya dari awal entah bagaimana pun caranya.

Hati mana yang ingin kau racuni lagi, Honey?

Yonnie duduk terdiam di sofa kamarnya. Ia memandangi Kyuhyun yang sudah tertidur. Kamar yang lumayan gelap menolongnya agar tidak ketahuan oleh Kyuhyun.

Entah ini bisa disebut hari paling sial sekaligus paling berat atau tidak. Mendapatkan pasien yang ternyata adalah mantan dari suaminya sendiri dan bertemu dengan mantannya sendiri.

Yonnie menjambak rabutnya sendiri, ia pening memikirkan ini semua. Obat penenang yang ia minum tidak mampu membuatnya lebih tenang sedikit.

“Ini sudah dini hari, kenapa kau tidak tidur?” suara serak Kyuhyun terdengar. Yonnie melihat ke arah suaminya yang masih memejamkan matanya

“Tidak bisa tidur”

Yonnie menghel nafasnya panjang.

“Kemarilah” Kyuhyun bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang. Kyuhyun mengulurkan salah satu tangannya.

Yonnie menggeleng cepat

“Kau butuh tidur”

Yonnie mendekati Kyuhyun dengan langkah gontai

“Lupakan saja Hae Jin, jika kau melupakanya semua mimpi burukmu akan hilang. Dia bukan siapa siapamu dan dia juga tidak berarti apa apa lagi untukmu bukan?”

Kyuhyun membaringkan tubuh kecil Yonnie dan memakaikan selimut untuknya. Yonnie memilih untuk membelakangi Kyuhyun.

“Melupakannya? Tak semudah mengucapkannya” gumam Yonnie. Kyuhyun menatap punggung istrinya dengan tatapan yang sulit untuk dimengerti.

Donghae membuka pintu ruangan Kyuhyun dengan kasar dan melemparkan sebuah map ke atas meja Kyuhyun

“Kau tidak diajari sopan santun oleh ayahmu?” ucap Kyuhyun ketus, itu hal biasa bagi Donghae.

“Kau yang tidak punya sopan santun” Donghae membalikkan perkataan Kyuhyun “Apa maksudmu dengan mengundurkan diri dari kerja sama kita?”

“Hanya tidak ingin bekerja sama dengan perusahaan Hae Jin” ucapnya datar

“Ada masalah?”

“Tidak”

Donghae menghela nafasnya sebentar “Kau tidak bisa terus terusan diam seperti ini, aku sahabatmu”

Kyuhyun mengendikan bahunya

“Kau tidak mau menceritakannya padaku? Seperti kau tidak menceritakan soal pernikahanmu?”

Kyuhyun masih asik membaca koran yang ia pegang

Donghae mengambil tempat duduk di depan Kyuhyun

I know you are. Aku tau siapa yang selalu ada di hatimu. Itu Yuka bukan Yonnie” Mata Donghae mengitari ruangan Kyuhyun “Dan semua ini, hasil dekorasi Yuka dan kau tidak merubahnya sedikitpun. Bahkan tidak ada foto pernikahanmu dengan Yonnie. Katakan padaku, apa yang kau coba sembunyikan dariku?”

Kyuhyun menyingkirkan korannya, ia menatap Donghae dengan tatapan tidak bisa dibaca, dan Donghae hanya menatapnya khawatir

“Tidak ada”

Donghae menyerah, ia tahu betul seperti apa sahabatnya ini. Ia memilih keluar dari ruangan Kyuhyun.

Saat Yonnie sampai ke ruang kerjanya ia dikejutkan oleh Yuki yang sudah duduk di bangku tamu ruangan Yonnie. Wajahnya tampak kacau.

Yonnie mendekatinya dengan hati hati

“Ada apa denganmu? Dimana adikmu?”

Yuki terisak dan Yonnie berusaha menenangkannya

“Adikku tidak datang hari ini. Kondisinya semakin parah”

Yonnie terdiam seketika

“Maksudnya?”

“Setelah kemarin pulang dari sini ia langsung mengunci dirinya di kamar seharian. Tidak mau makan, tidak mau keluar, tidak mau berbicara pada kami”

Yonnie masih mengusap pundak Yuki

“Malam harinya kami mendengar ia melempar semua barang barang di kamarnya dan menjerit seperti orang kesurupan”

“Ayah kami akan mengirim adikku ke luar negeri tapi dia menolak”

Yonnie mengepalkan tangan kuat kuat

“Aku sudah menghubungi Kyuhyun berkali kali, memintanya untuk bertemu dengan adikku tapi ia selalu sibuk. Sebenarnya keluarga kami sudah tidak ingin berurusan dengan keluarga Cho dan aku juga masih sangat marah kepadanya. Tapi bagaimana lagi, hanya dia yang bisa menyembuhkan adikku” air mata Yuki kembali jatuh.

Yonnie menyerahkan kota tisu pada Yuki. Hatinya perih mendengar penuturan wanita di depannya. Ia yang menyebabkan ini semua, membuat Yuka terluka dan Yuki bersedih. Membuat kedua keluarga yang tadinya berhubungan baik kini menjadi renggang. Yonnie ingin sekali menangis, menangisi kebodohannya

“Bawa dia ke rumah sakit. kami bisa membantu adikku semaksimal mungkin”

Yuki mengusap air matanya lalu tersenyum pada Yonnie “Ya kami akan membawanya sore atau malam nanti dok. Aku tahu kau dokter hebat di Jepang, kau pasti bisa menyembuhkan adikku” Yonnie tersenyum Tulus “Aku sudah bercerita tentang kehebatanmu pada ayah dan ibuku dan mereka setuju kalau kau yang akan menyebuhkan Yuka. Kami sangat mempercayaimu dok”

Yonnie merasa kalimat itu sebagai sebuah tamparan yang sangat keras hingga membuatnya ingin jatuh pingsan.

“Terima kasih, maaf mengganggu waktumu pagi ini” Yuki menjabat tangan Yonnie “Kau tak apa dok? Tanganmu dingin sekali?”

Yonnie memaksakan senyumnya “Tak ada, mungkin aku kelelahan”

“Jaga kesehatanmu dok. Permisi” Yonnie melihat kepergian Yuki sampai ia keluar dari ruangannya.

Yonnie berdiri dari kursinya, ia butuh air untuk melegakan tubuhnya, tapi tangannya terlalu lemas hingga gelas yang ia pegang terjatuh dan melukai jari Yonnie saat dirinya berusaha membereskan pecahan kaca yang berserakan.

Yonnie duduk tersungkur di lantainya. Ia ingin menangis tapi tidak bisa, ia melupakan jarinya yang terluka cukup lebar, ini tidak sebanding dengan luka yang ia berikan kepada gadis yang tidak memiliki salah apapun padanya.

Yuki keluar dari rumah sakit dengan wajah leganya, ia lega bertemu dengan dokter sebaik dan sehebat Yonnie.

Ketika Yuki berada di lobby rumah sakit, matanya menangkan sosok yang ia cari selama ini. Ya iu Cho Kyuhyun.

“Kyuhyun?” Gumamnya saat Kyuhyun mendekat ke arahnya

“Apa kita sedekat ini? Apa harus aku memanggilmu adik lagi?”

Kyuhyun terdiam sesaat, tangannya dimasukkan ke salah satu kantong celana yang ia pakai “Tidak perlu”

Yuki masih terdiam di tempat saat Kyuhyun dengan santainya melewati tubuhnya

“Apa kau tidak bertanya bagaimana kabar Yuka saat ini?” Yuki memutas tubuhnya agar bisa melihat ke arah Kyuhyun

“Apa itu penting bagiku?” jawab Kyuhyun tanpa melihat Yuki sedikitpun

Yuki hendak melempar sepatu yang ia kenakan saat Kyuhyun dengan santainya berjalan masuk ke rumah sakit

“Kau tidak ingin bertemu dengannya? Tidak ingin melihat keadaannya?” Langkah Kyuhyun terhenti lalu menatap Yuki dengan tatapan kosongnya

“Tidak”

Yuki hampir menangis tapi ia tahan

“Semoga Tuhan membalasmu dengan cara yang lebih kejam dan sakit dari yang adikku rasakan” Teriak Yuki.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar, ia tahu akan seperti ini jika bertemu dengan salah satu keluarga Yuka.

Kyuhyun menoleh ke arah belakang dan tidak mendapati sosok Yuki lagi.

Rencana untuk mengajak makan siang Yonnie gagal. Moodnya tidak baik hari ini. Mungkin saja ia bisa mengajaknya lain waktu dan Kyuhyun berjanji akan hal itu.

“Kau tahu kapan Kyuhyun akan kembali?”

Donghae menggelengkan kepalanya “Tidak, mengapa kau tidak menghubunginya saja?”

Hae Jin berdecak sebal “Itu jawaban yang sama satu jam yang lalu”

Donghae hanya tertawa pelan. Ia melihat jam di ponselnya beberapa menit sekali.

Jam makan siang sudah berlalu 1 jam yang lalu. Padahal tadi Kyuhyun berpamitan akan makan siang bersama istrinya lalu mengantar istrinya kembali ke rumah sakit dan dia akan tiba di kantor setengah jam sesudah makan siang.

Siang ini mereka akan mengadakan rapat yang pertama kalinya untuk membahas proyek di Thailand.

Hae Jin duduk dengan gelisah dan itu membuat Donghae bertanya tanya. Ia tahu ada sesuatu antara sahabatnya dan pria di depannya ini. Sampai sampai Kyuhyun membatalkan dan mengundurkan diri dari proyek yang lumayan besar.

Pintu ruangan Kyuhyun terbuka

“Kau terlambat 1 jam lebih Tuan” Ucap Hae Jin santai

Kyuhyun mengerutkan keningnya. Untuk apa kedua makhluk ini berada di ruangannya?

Kyuhyun menatap tajam Hae Jin

“Apa masalahmu Cho?”

Rahang Kyuhyun mengeras, sebisa mungkin ia tidak melayangkan tinjunya pada pria tengil yang kini duduk di sofanya.

“Kyuhyun, aku bisa menjelaskan-“

“-Sudah aku katakan, aku mundur dari proyek ini Tuan Muda Lee, dan kenapa kalian ke ruanganku?” Nada Kyuhyun meninggi, itu membuat Donghae merinding

“Em itu…ituu”

Sebelum Donghae melanjutkan perkataannya Kyuhyun sudah keluar dari ruangannya sendiri dan membanting pintunya dengan kasar.

Donghae hanya mendesah pasrah, sekali tidak tetap tidak, ia tahu itulah salah satu prinsip Kyuhyun.

“Maafkan sikapnya, ia memang sedang uring uringan akhir akhir ini” Donghae dan Hae Jin keluar dari dari ruangan Kyuhyun.

Dokter pengganti Yonnie sudah datang dan itu berarti Yonnie bisa pulang lebih cepat dari biasanya.

Yonnie melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit, sesampainya di lobby matanya mangkan sosok Hae Jin yang sedang berdiri di dekat mobilnya.

Yonnie hendak berbalik dan masuk lagi ke dalam rumah sakit tapi Hae Jin keburu mengejarnya dan kini sudah berdiri di depannya

“Ada yang ingin aku bicarakan”

Yonnie mati matian untuk tidak menatap mata Hae Jin

“Kita sudah selesai, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi”

Hae Jin memandang Yonnie yang begitu terluka dan paham betul siapa yang menyebabkan luka itu.

Mereka masih saling diam, berdiri berhadapan

“Aku harus pulang” Yonnie berlari ke luar dari halaman depan rumah sakit dan masuk ke dalam taxi yang kebetulan baru saja menurunkan penumpang.

Yonnie menoleh ke arah belakang, Hae Jin tidak mengejarnya.

Yonnie memejamkan matanya, nafasnya tak karuan. Ia butuh tidur. Ia mengutuk dirinya sendiri yang kini sudah mejadi wanita lemah dan cengeng

Ayolah Hae Jin bukan siapa siapamu lagi.

Yonnie merogoh kantong jasnya, ponselnya bergetar dan ia membaca nama yang muncul dalam layar ponselnya. Kyuhyun menghubunginya.

Ia tidak berniat untuk berbicara pada Kyuhyun saat ini. Ia butuh sendiri, ia butuh udara segar.

Yonnie kembali memasukkan ponselnya, ia tahu Kyuhyun mungkin akan marah tapi Yonnie mengabaikannya, ia akan menjelaskan apa alasannya karena ia mengabaikan Kyuhyun.

“Kenapa kau tidak menjawab telepon dariku?” Tanya Yonnie ketika istrinya itu membawakan teh hangat dan cake coklat untuknya

“Maaf aku tidak menyadarinya. Ketika aku akan menghubungimu lagi ternyata ponselku mati”

Kyuhyun mengangguk “Aku hanya ingin menjemputmu dan kita pulang bersama tapi saat aku ke rumah sakit, pihak rumah sakit bilang bahwa kau sudah pulang terlebih dahulu”

Yonnie membulatkan matanya, apa Kyuhyun bertemu Hae Jin?

“Lalu?” tanya Yonnie

“Lalu apa?”

“Tidak apa apa. Kau sedikit santai akhir akhir ini, bukannya ada proyek yang harusnya kau kerjakan dengan sahabatmu itu?”

“Aku memilih untuk mundur, tidak berniat lagi”

Yonnie menatap suaminya bingung, tidak biasanya Kyuhyun akan mengabaikan sebuah proyek yang lumayan besar. Yonnie memilih untuk tidak bertanya.

Ia melangkah mendekati rak buku milik Kyuhyun

“Buku buku disini sangat bagus, bahasanya sangat enak dibaca meskipun aku harus berulang kali membaca tiap kalimatnya agar paham apa yang dimaksud oleh penulisnya”

“Hm ayah dan kakakku sedari kecil mencekokiku dengan bacaan yang berat dan setelah itu aku menikmatinya”

“Mungkin lain kali aku akan meminjmanya lagi. Bolehkah?”

Kyuhyun mengangguk sebentar “Tentu saja”

Ini masih jam 1 pagi dan Yonnie harus terbangung oleh mimpi buruk sialannya itu.

Yonnie memilih untuk pergi ke dapur dan mengambil air dingin untuk menyegarkan tubuhnya.

Keringat masih membasahi keningnya

Ia baru saja mengalami mimpi buruk lagi.

Mimpi dimana Yuka menembak dirinya sendiri dihadapan Yonnie dan Kyuhyun. Dan saat itu terjadi Kyuhyun berteriak dan berlari mendekati Yuka. Saat Kyuhyun tahu bahwa Yuka sudah tidak ada, giliran Kyuhyun yang menembak dirinya sendiri.

Yonnie berteriak hebat, ia mendekati keduanya yang sudah tidak bernyawa. Ia tidak bisa menyelamatkan keduanya.

Hati Yonnie sakit. ini bukan pertanda buruk kan? Ini tidak ada kaitannya sama sekali denganya bukan?

Ah Baka!!

Di kamar mereka. Kyuhyun terbangun dari mimpi buruknya.

Nafasnya memburu, jantungnya berdetak cepat, keringatnya bercucuran. Itu mimpi terburuk yang pernah ia alami.

Kyuhyun baru menyadari kalau Yonnie tidak ada di sampingnya. Ia kalang kabut mencari Yonnie di segala penjuru kamarnya.

Tangannya membuka pintu kamar dengan terburu buru. Ia berharap menemukan Yonnie di rumah ini.

Kyuhyun mencari di seluruh ruangan yang berada di lantai dua.

Nihil.

Ia mulai frustasi. Ia turun ke lantai satu dan disana ia mendapati Yonnie sedang menaiki tangga dengan pelan

“Kyuhyun?” Yonnie sedikit bingung dengan keadaan Kyuhyun, berantakan dan panic. Kyuhyun yang mendapati Yonnie di depannya segera mendekat ke arah Yonnie dan langsung memeluk tubuh istrinya itu

Yonnie merasakan eratnya pelukan Kyuhyun. Ia mengusap punggung Kyuhyun dengan pelan, berusaha menengkan suaminya itu.

Yonnie terdiam saat merasakan pundaknya basah. Kyuhyun menenggelamkan wajahnya di leher Yonnie

“Hyun? Ada apa?” Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya

Kyuhyun melepaskan pelukannya saat dirinya mulai tenang, mungkin hampir 15 menit ia memeluk Yonnie dalam diam.

Kyuhyun tampak kacau, matanya memberi tahu Yonnie bahwa pria ini diselimuti ketakutan luar biasa.

Yonnie memberanikan diri untuk mengusap pipi Kyuhyun lembut

“Aku baik baik saja, kau lihat bukan? Jadi tak perlu mengkhawatirkanku seperti ini”

Dan Yonnie merasakan jantungnya berdenyut nyeri saat Kyuhyun memeluknya lagi.

Pagi harinya Kyuhyun masih diam, ia memakan sarapannya sedikit, tidak menyentuh kopi yang Yonnie buat untuknya.

Pikirannya melayang, mengingat mimpi yang ia alami. Dan kalau mimpi itu terjadi, Kyuhyun tidak akan memaafkan dirinya, mungkin ia akan mengakhiri hidupnya.

Mimpi itu masih jelas dalam memori Kyuhyun.

Saat pagi hari Kyuhyun sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi, ia mengabaikan lampu merah yang menyala hingga akhirnya ia menabrak seseorang.

Kyuhyun keluar dari mobilnya. Mendekati seorang wanita yang membelakangi mobilnya. Darah sudah keluar dari tubuhnya.

Kyuhyun membalikkan tubuh wanita itu dan matanya terbuka lebar, keadaan wanita itu parah. Kepanikan melanda Kyuhyun

Ia segera menggendong tubuh istrinya dan membawanya ke dalam mobil sebuah benda jatuh dari genggaman istrinya. Kyuhyun memungutnya dan seketika jantungnya bagai tertusuk ribuan katana.

Yonnie hamil, Yonnie menganduk anak mereka.

Kyuhyun ingin berteriak sekeras mungkin tapi ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya.

“Hyun? Kau mendengarku?” Yonnie menatap Kyuhyun dengan tatapan bingung. Berkali kali ia melambaikan tangannya di depan mata Kyuhyun tapi pria itu tidak meresponnya.

Yonnie mencubit lengan Kyuhyun dan akhirnya suaminya itu menoleh padanya

“Ada apa? Tidak berniat menceritakannya padaku?” Yonnie heran, Kyuhyun hari ini lebih diam dari biasanya.

“Tidak” Yonnie sudah tahu jika Kyuhyun tidak akan mengatakannya

“Aku sudah mengambilkan tasmu” Yonnie menyerahkan tas itu kepada Kyuhyun.

Kyuhyun melangkah menuju pintu utama. Yonnie mengikutinya dari belakang.

Kyuhyun tiba tiba berhenti lalu berbalik menghadap Yonnie dan berhasil membuat Yonnie sedikit tersentak

Kyuhyun langsung menarik tubuh Yonnie ke dalam pelukkannya. Yonnie masih bingung, sejak dini hari tadi Kyuhyun tidak melepaskan pelukkan mereka saat mereka tidur kembali.

Tidak ada yang salah memang tapi ini sedikit mengganjal bagi Yonnie.

Kyuhyun pergi tanpa suara, Yonnie melambaikan tangannya saat mobil Kyuhyun pergi meninggalkan halaman rumah mereka.

Yonnie masuk lagi ia menuju ruang kerja Kyuhyun, hendak meminjam beberapa buku milik suaminya itu.

Jari jari Yonnie menyentuh beberapa buku disana. Ia ingin membaca buku klasik yang menceritakan tentang zaman kebudayaan kuno di Yunani yang pernah Kyuhyun ceritakan padanya sebelum tidur dan Kyuhyun dengan sengaja tidak mau menceritakan kelanjutannya padahal Yonnie sangat amat menyukainya dan disinilah ia berdiri untuk mencari buku yang sama dengan yang diceritakan Kyuhyun.

Yonnie hampir saja menjerit kegirangan saat menemukan judul buku yang pernah Kyuhyun katakan. Tangannya tak sengaja menyentuh sebuah map berwarna biru hingga map itu turun dengan tiba tiba dan rak buku terbuka dengan sendirinya.

Yonnie mundur beberapa langkah, ia terkejut melihat rak yang bergerak sendiri.

Lampu di dinding menyala dan Yonnie memberanikan dirinya untuk masuk ke ruangan itu.

Cahaya ruangan itu begitu minim, Yonnie menekan saklar agar ia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di ruangan ini.

Yonnie melihat ratusan ah bahkan ribuan foto disana dan ada beberapa yang tertempel di dinding dan ada beberapa tulisan tangan di memo kecil yang juga ikut tertempel di dinding.

Yonnie membacanya sekilas, hatinya menjadi sangat sesak.

“Ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan padanya”

TBC

 

About xzjinan

Donghae's wife :D KyuHae shipper :)
This entry was posted in Chapter, Cho Kyuhyun, FanFiction, Sad. Bookmark the permalink.

59 Responses to Poison (Part 5)

  1. chorizhou says:

    Kyuhyun takut kehilangan yoonie apa bagaimana ?
    Sampai setakut itu Kyuhyun mimpi yooniie yg keguguran anak mereka…
    Apa yg ada diruangan Kyuhyun, ?
    Makin penasaran aja

    Like

  2. queenhyunrin says:

    Tuh kan giliran udh nikah aja hae jin nya kebakaran jenggot, pas dlu pacaran kemana woy, sebel 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

    Like

  3. Chimin~ says:

    wahhh… yooniee nemuu jugaa ruangan ituu akhirnyaa…
    apaa ituu ruangan yg isiinyaa ttg kyuu amaa yuka kahh???
    kokk dluu paa ahra masuk nangis.. lhh skrng uoonie masuk jdii kyi ngerasaa bersalah jugaa…
    penasarann amaa isii riangan ituu…
    n gmnaa dgn orasaan mrekaa masing2 skrng.. apaa masih ttp kyk awak??
    adaa perubahann gk??

    Like

  4. jungsoo says:

    smkin menegangkn sjha konflikny
    mngknkh kyuhyun mmng sdh mlai mencintai yonnie dan mlpkn yuka ?
    tuh kan yonnie pda akhrny nemu jga ruangn rhsia kyuhyun
    tpi tapi itu di ruangn ada apkh ada apa
    hyejin kmn sjha slma ini
    dan hyejin apkh tau bhwa yonnie prnh hamil ankny
    smga ada ttik terng buat smuany kkk

    Like

  5. Hyun says:

    eyyy, what happened with gyuu?
    kenapa dia semisterius itu sih?

    Like

  6. wookieah says:

    Jangan2 foto kyuhyun sama yuka..ya ampun kasian banget sih mereka! Mereka layak bahagia sama siapapun iyu orangnya

    Like

  7. Inggarkichulsung says:

    Jangan2 memang banyak foto Yuka Kyu oppa dan tulisan2 romantis dr Kyu oppa u Yuka, kmrn ahra oennie yg lihat skrg Yonnie, pastinya Yonnie bgg krn disatu sisi ia th Kyu oppa dgn sukarela ingin bertanggung jwb dgn menikahinya krn kecelakaan itu tapi di satu sisi ia th kl suaminya dulu pernah pny kisah yg amat indah sblm berada di kungkungan pernikahan bersamanya

    Like

  8. Cincin Cho says:

    Ywaaa makin seruu. Jangan2 kyuhyun udah ada rasa sama yoonie sampe rela ngelepasin kerjasama sama heajin. Yoonie pasti terpukul banget ngelihat foto2 yg ada diruangan kyuhyun. Ceritanya menarikk banget kak. Jempoll dehhh

    Like

  9. Devan says:

    Aku penasaran apakah kyuhyun sdh jatuh cinta pd yonnie tetapi krn perjanjian pernikahan mereka dia takiut untuk memulai. Dan yonnie harus dihadapkan dengan yuka yang mengalami depresi dan di satu sisi dia harus bisa menyembuhkan yuka. Bagaimana nasib mereka kedepannya.

    Like

Leave a reply to Inggarkichulsung Cancel reply