Poison (Part 3)

Tittle: Poison

Author: annisapinan

Category: Drama, hurt/sad

Cast:

Park Yonnie

Cho Kyuhyun

Ahra mengambil inisiatif untuk mengejar adik kecilnya itu.

“Kau seharusnya senang dan bahagia, bukannya menangis di pojokkan seperti ini” Ahra mencoba untuk member sedikit lelucon

Kyuhyun tidak tertarik untuk memandangi wajah kakak perempuannya itu.

“Kau benar, seharusnya aku bahagia” Ahra menoleh ke arah Kyuhyun yang sedang menatap kosong di arah depan “aku seharusnya bahagia”

Ahra tersenyum

“Kau ingat dengan calon kakak iparmu? Dia segalanya bagiku, dia duniaku, sampai sebuah kecelakaan merenggutnya” Ahra menghela nafasnya “Tapi itu dulu, aku bisa saja mencari penggantinya tapi aku tidak bisa”

“Aku juga”

Ahra cepat cepat menggeleng

“Kau bisa, kau bisa Kyuhyun. Ada sesuatu dari kalian yang sangat besar dan aku tidak tahu apa. Kita akan melihatnya seiring waktu berjalan”

Kyuhyun mendesah

“Kalian akan bisa melewati ini semuanya. Ayo kita masuk lagi”

Ahra menarik tangan adiknya dan kembali ke dalam

Hati mana yang ingin kau racuni lagi, Honey?

Tidak ada ada bulan madu atau pergi berlibur seperti layaknya pengantin baru.

Yonnie menyadarinya, ia tidak perlu acara seperti itu, menghabiskan waktu dengan suaminya. Yonnie hanya perlu menjalani kehidupannya sampai semuanya berakhir.

Kyuhyun membuka setelan jasnya, ia melirik ke arah Yonnie yang duduk terdiam di tepi ranjang.

Mereka berada di rumah Kyuhyun, rumah yang akan ditempatinya bersama istrinya kelak dan Yonnie mengikutinya.

Sebenarnya Yonnie mempunyai rumahnya sendiri. Ia membangun dari hasil jerih payahnya selama 4 tahun menjadi dokter kejiwaan di rumah sakit. Tapi apa daya, ia harus mengikuti Kyuhyun, sedangkan rumah itu dibiarkan kosong dan dirawat oleh penjaganya agar tetap terlihat indah.

“Ini rumahmu?”

Kyuhyun melepas kemeja putihnya, ia tidak merasa terganggu dengan kehadiran Yonnie yang memalingkan wajahnya yang memerah

“Ingin melihat lihat?” tawar Kyuhyun

“Tidak”

Yonnie menatap ke arah Kyuhyun yang ternyata masih bertelanjang dada.

Lalu ia memalingkan lagi kepada apapun asal tidak ke arah Kyuhyun tapi tubuh Kyuhyun yang kelewat indah membuat Yonnie kembali lagi memandangnya.

Yonnie berdehem memberi kode, Kyuhyun mengerti lalu ia memakai kaosnya

“Keluar sebentar, aku ingin berganti pakaianku” Yonnie mendorong tubuh Kyuhyun dengan kursi rodanya. Kyuhyun hendak protes

“Aku tidak suka dibantah” Yonnie menirukan gaya Kyuhyun

“Aku akan membantumu”

“Tidak! Aku bisa sendiri” Yonnie menutup pintu kamarnya Ia tidak mau jika Kyuhyun masuk dan dia belum selesai mengganti pakaiannya.

Ini lebih lama dari yang Kyuhyun bayangkan, hampir setengah jam dan tidak ada tanda tanda suara dari Yonnie.

Kyuhyun mengetuk kamar mereka, tak ada jawaban. Ia membuka pintunya dan mendapati Yonnie sudah berbaring.

“Menginginkan sesuatu?” Tawar Kyuhyun

“Aku hanya ingin istirahat”

“Baiklah”

Kyuhyun pun ingin beristirahat, badannya pegal dan besok pagi ada rapat yang menantinya.

Ranjangnya berdecit sebentar saat Kyuhyun merebahkan tubuhnya di samping Yonnie, mereka saling memunggungi satu sama lain. Tak ada ucapan selamat malam atau selama tidur dari masing masing.

Yang jelas keduanya sudah berada dalam alam mimpi mereka masing masing

–

“Apa harus ada asisten rumah tangga sebanyak ini?” tanya Yonnie, Kyuhyun menghentikan sarapannya, menatap Yonnie sebentar lalu mengangguk pelan

“Jika aku sudah benar benar sembuh nanti, kau tidak perlu memerlukan mereka lagi”

“Baiklah”

Ini yang Yonnie sukai dari Kyuhyun., ia selalu menuruti apa yang Yonnie katakan.

“Hari ini kau akan ke rumah sakit lagi?” tanyan Kyuhyun

“Aa, mungkin sampai siang”

“Aku antar”

“Tidak usah, kau banyak pekerjaan dan ingat rapatmu pagi ini” Kyuhyun mengerutkan keningnya “Aku akan memakai taxi”

“Taxi?” Kyuhyun bingung dengan istrinya ini “Aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu”

“Lalu? Kau bagaimana?”

“Aku akan membawa mobil sendiri”

Yonnie mengangguk, Kyuhyun berlalu menuju kamarnya untuk mengambil beberapa barang.

Beberapa orang mendekat untuk membereskan sarapan mereka.

“Jadi, selamat untuk pernikahanmu Nyonya Cho” dokter pribadi Yonnie tersenyum dan menulis beberapa laporan kemajuan tentang kaki Yonnie.

Yonnie terdiam bingung lalu tersenyum

“Bagaimana kau tau?”

“Ayahku dan ayah mertuamu berteman baik”

Yonnie menatap sebuah tongkat di belakang dokter

“Apa aku bisa menggunakan itu?”

Sang dokter mengikuti arah pandangan Yonnie

“Tentu saja. Kakimu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, keseimbanganmu juga sudah 68 mendekati 70%”

Sebenarnya Yonnie sudah bisa berjalan walaupun harus tertatih. Dokter pribadinya ini sangat luar biasa, ia dengan sabar melatih Yonnie yang kadang kadang seakan menyerah untuk kesembuhannya.

“Dan aku tidak memerlukan kursi roda lagi?”

“Ya, kau harus lebih sering menggerakan kedua kakimu agar tidak kaku dan proses pemulihan akan berjalan cepat”

“Baiklah”

Dokter pribadinya ikut mengantar Yonnie sampai menuju mobilnya

“Terima kasih” Yonnie tersenyum pada dokter kesayangannya itu. Lalu mobilnya melesat pergi menuju rumah.

Cho Hana dan Ahra berkunjung ke rumah. Yonnie pikir ia akan menjadi gila jika tidak ada yang diajaknya mengobrol, dirinya hanya bisa menonton, berbaring, membaca buku, begitu terus setiap harinya.

“Sudah makan siang?” tanya Ahra

Yonnie mengangguk “Aku tadi mampir membeli pizza saat pulang dari rumah sakit”

“Bu aku akan berkeliling, sepertinya rumah ini banyak berubah”

“Baiklah”

Ahra naik ke lantai dua rumah Kyuhyun. Rumah yang Kyuhyun rancang sendiri.

“Ahra, dia baru 1 tahun di Jepang”

“Sebelumnya?”

“Dia melalang buana. Pekerjaannya sebagai pelukis membuat dia mencari tempat tempat terbaik untuk mengembangkan ide idenya”

“So cool, aku baru tau akan hal itu. Oh ya keseimbanganku sudah jauh lebih baik, dan aku bisa menggunakan tongkat jalan Bi”

“Bibi?” Cho Hana tersenyum

Pipi Yonnie memerah karena malu, betapa bodohnya dia melupakan kalau dia adalah menantunya

“Maafkan aku, aku belum terbiasa”

“Tak apa, aku ibumu sekarang, kapan orang tuamu akan berkunjung?”

“Ayah ada rapat sampai malam, kemungkinan setelah ayah selesai mereka berdua akan kesini atau mungkin besok”

Yonnie ikut membuka beberapa kue kering yang dibeli ibu mertuanya dan menaruhnya dalam toples. Mereka berdua melanjutkan perbincangannya.

Ahra masuk ke dalam ruang kerja Kyuhyun. Sudah tidak kaget lagi bagi Ahra saat melihat ruangan kerja adiknya yang bersih dan rapi. Kyuhyun memang menyukai kerapian dan kebersihan.

Langkah kakinya mendekat ke meja kerja Kyuhyun, dia memeriksa beberapa buku yang tergeletak di atas mejanya. Mereka berdua hobby membaca, ditambah dengan adik iparnya. Keluarga membaca yang sempurna.

Ahra duduk di kursi kerja Kyuhyun, tangannya membuka buka novel yang cukup tebal dan baginya ini adalah makanan kesukaan Kyuhyun.

Ahra berjalan ke rak buku yang tak jauh dari meja kerja Kyuhyun. Tangannya bergerilya mengikuti buku. Tangannya kembali mengambil novel terjemahan lainnya. Ia membacanya sesaat. Novel ini adalah pemberian Ahra.

Ahra menaruhnya lagi. Tangannya tak sengaja menyenggol sebuah map berwarna biru, kemudian rak itu bergerak dengan perlahan menampilkan sebuah lorong dengan cahaya lampu disisi sisinya.

Ahra masuk ke dalamnya, sebuah ruangan yang lumayan besar.

Tubuhnya bergerak melihat sebuah kardus lumayan besar, ia membukanya lalu menutupnya lagi setelah tahu apa isi dari kardus itu. Matanya kembali menjelajah ruangan ini. Ahra menemukan banyak sekali foto foto yang tertempel di dinding ruangan. Dan yang membuat Ahra menangis adalah sebuah pigura besar yang dipasang di dinding ruangan itu. Sebelumnya Ahra tidak pernah melihat ruangan ini dan Ahra jamin orang tuanya pun tidak pernah tau tentang ruangan rahasia milik Kyuhyun.

Ahra keluar dari ruang kerja Kyuhyun dengan raut sedihnya. Adiknya punya ruangan untuk dirinya sendiri. Ia tidak akan memberitahukan hal ini pada siapapun termasuk Yonnie.

“Ahra? Sudah selesai berkelilingnya?”

“Sudah bu” suara Ahra sedikit bergetar dan itu disadari oleh ibunya

“Ada apa? Kenapa suaramu seperti itu?”

“Tidak ada apa apa, adik kecilku mengalami kemajuan yang pesat. Aku tidak tahu kalau rumahnya akan sebagus ini”

Cho Hana mengangguk tanda setuju. Ahra bisa bernafas lega dan juga merasa bersalah karena telah membohongi ibunya sendiri.

“Selamat malam”

Kyuhyun terlihat bingung, Yonnie menyambut kepulangannya dengan wajah yang bahagia

“Apa kau salah makan hari ini?”

“Tada!” Yonnie berteriak keras dan menggema ke seluruh rumah sampai sampai para asisten rumah tangga dan beberapa supir mendekat. Yonnie menunjukkan tongkat jalannya yang ia pakai meskipun kaki kirinya masih diperban

Semua orang merasa lega begitu juga dengan Kyuhyun. Ia tidak menunjukkan ekspresinya, hanya saja dalam hati Kyuhyun ia merasakan lega yang luar biasa.

“Makan malam kali ini aku yang memasaknya, mau mencobanya?” Kyuhyun mengikuti langkah Yonnie yang tertatih menuju dapur. Aroma masakan yang baru saja matang langsung menusuk hidungnya. Sebenarnya ia masih kenyang karena baru saja makan malam dengan sahabatnya tapi melihat Yonnie yang begitu bersemangat membuatnya tidak tega untuk menolaknya.

“Kelihatannya enak, aku akan mandi terlebih dahulu”

Yonnie tambah bersemangat, ia kembali menata piring dan gelas yang tadi sempat tertunda dan membuat beberapa pelayan khawatir kalau saja piringnya jatuh dan melukai Nyonya Muda mereka.

–

2 bulan kemudian

Seperti yang dikatakan Yonnie di hari pertama pernikahan mereka bahwa Yonnie lah yang akan mengurus semuanya sendiri jika sembuh total. Dan hari ini, tepat 2 bulan pernikahan mereka Yonnie sudah dinyatakan sembuh, kakinya sudah berfungsi dengan baik. Luka luka di kakinya juga sudah mongering, tidak ada lagi tongkat tidak ada lagi kursi roda.

Kyuhyun tidak habis pikir, biasanya para istri akan tidak suka jika mengurus rumahnya tapi kali ini? Yonnie sangat berbeda, Yonnie membersihkan semuanya, benar benar mengurus rumah tangga dengan baik.

Ditambah lagi Yonnie benar benar kreatif soal makanan. Setiap harinya Kyuhyun selalu disuguhi berbagai macam makanan yang aneh aneh dan lezat seperti berada di restaurant restaurant besar. Ini akan menghemat uang makan di luar.

2 bulan bersama Yonnie, Kyuhyun tau Yonnie mulai berarti dalam kehidupannya. Yonnie istri yang baik, dia tidak pernah mengeluhkan apapun, dia juga pribadi yang menyenangkan, cerita, mudah senyum tapi sering mengomel jika Kyuhyun melakukan sebuah kesalahan.

Yonnie tidak pernah marah jika Kyuhyun selalu pulang larut malam. Ia akan tertidur terlebih dahulu di kamar mereka.

Padahal Kyuhyun pikir Yonnie akan menjadi pribadi yang murung setelah semuanya terjadi, kecelakan itu merenggut bayinya, merenggut rahimnya. Tetapi istrinya itu memang wanita tangguh, ia menghadapinya dengan lapang dada.

Yonnie menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik. Menyiapkan kebutuhannya jika akan berangkat ke kantor, memasakkan makanan untuknya kadang juga membawakan bekal makan siang, menemaninya bekerja, membuatkan kopi atau menyediakan cemilan untuknya saat lembur di rumah.

Kyuhyun sedikit tersentak, lamunannya buyar saat Yonnie masuk dengan nampan berisi kopi yang masih panas dan beberapa donat.

“Jangan terlalu sering tidur larut malam, kau akan cepat lelah. Aku buatkan kopi dan donat kesukaanmu”

Yonnie meletakkan itu di meja kerja Kyuhyun

“Ada yang ingin aku bicarakan, duduklah” Yonnie duduk di depan Kyuhyun

“Hm, ada apa?”

“Kita buat sebuah perjanjian”

Yonnie masih diam

“Tidak akan ada orang lain dalam pernikahan ini. Aku dan kau”

Yonnie ingin tertawa tapi ia tahan

“Bukan masalah sulit untukku, bagaimana denganmu?” suara Yonnie meremehkan.

“Kita sudah 2 bulan menikah ditambah dengan sebelumnya. Kau mengenal baik diriku. Aku tidak pernah melanggar janjiku sendiri”

“Jangan lakukan hal bodoh, kau punya kebahagiaan Hyun, kau tidak perlu melakukan hal ini”

Kyuhyun tersenyum samar di mata Yonnie “Pernikahan kita bukan main main, kita mengucap janji bersama, setia selamanya. Jadi kebahagiaan mana yang  kau maksdukan?”

Yonnie menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis “Terlalu banyak hal yang kau sembunyikan. Jadi, siapa nama kekasihmu itu?”

Tubuh Kyuhyun menegang sesaat kemudian kembali seperti sedia kala

“Tidak ada. Tidurlah terlebih dahulu, aku akan menyusulmu nanti”

Yonnie masih tersenyum lalu ia berdiri. Mata birunya menangkap sebuah map yang bertuliskan sebuah perusahaan besar dan itu membuat Yonnie mematung. Lama ia terdiam lalu melangkah kembali sebelum Kyuhyun menyadarinya

“Selamat malam”

Yonnie keluar, ia memejamkan matanya sejenak dan air matanya turun membasahi pipinya.

–

–

“Selamat pagi!!” Yonnie membuka selimut yang menutupi tubuh suaminya, Kyuhyun masih memeluk bantal gulingnya.

Yonnie membuka tirai kamarnya agar sinar pagi hari masuk ke dalam kamarnya.

Kyuhyun bergerak sebentar kemudian kembali menutupi tubuhnya dengan selimut agar sinar matahari tidak masuk ke celah celah matanya.

Yonnie mendesah, kebiasaan buruk Kyuhyun yang ia tahu selama menjadi istrinya yaitu susah sekali untuk dibangunkan pagi hari.

Yonnie mendekat dan duduk di tepi ranjang

“Jika kau telat rapat pagi ini, kerja sama dengan perusahaan itu akan batal dan kau akan dipenggal kepalanya oleh ayah”

 Mata Kyuhyun secara otomatis langsung terbuka dan menoleh ke arah Yonnie yang sedang tersenyum geli melihatnya.

“Sial”

Kyuhyun mengambil langkah seribu, ia buru buru menuju kamar mandi, sedangkan Yonnie hanya terkekeh melihat kejadian seperti ini setiap paginya

“Hyun, bolehkan aku pergi hari ini? Ke toko buku atau ke taman misalnya?” Kyuhyun yang sedang minum tampak tidak senang dengan pertanyaan Yonnie

“Tidak”

Yonnie memberengut kesal “Kenapa?”

“Jika kau ingin pergi keluar, kau harus bersamaku”

Yonnie memutar bola matanya “Oh fine, kalau begitu kita akan keluar 2 tahun lagi, atau 5 tahun lagi” ejek Yonnie

Wajah Kyuhyun membeku seketika dan Yonnie menyadari hal itu lalu tertawa

“Aku tidak berharap pernikahan ini akan selamanya, maaf” lalu Yonnie masuk ke dalam kamarnya. Disana ia merutuki dirinya sendiri. Pernikahan ini akan selesai jika dirinya benar benar sembuh

Yonnie masih mengingat perkataan Kyuhyun ‘Tidak akan ada cinta dipernikahan kita’

Yonnie menyetujuinya. Pernikahan mereka hanya sebatas pernikahan palsu. Tidak akan abadi.

Yonnie tidak ingin egois, ia tidak akan memaksakan Kyuhyun untuk mempertahankan pernikahan mereka dalam jangka waktu yang lama, Yonnie menyadari bahwa seorang Cho Kyuhyun tengah menyembunyikan wajah terlukanya.

Kyuhyun sudah berangkat dan lagi Yonnie sendirian di rumah yang besar ini.

Bel rumah berbunyi saat Yonnie sedang menonton televise di ruang tengah. Ia mengira itu adalah ibu mertuanya atau kedua orang tuanya atau kakak iparnya, makanya Yonnie tidak membukakan pintunya

Bel kembali berbunyi, dengan malas Yonnie berjalan menuju pintu masuk rumahnya. Yonnie membuka pintunya dan ia melihat sosok yang ia rindukan selama ini. Anna, sahabatnya mengunjunginya

“Oh ya Tuhan Yonnie! Aku merindukanmu” Anna memeluk erat tubuh Yonnie, rasanya Yonnie ingin menangis di pelukan Anna. Mereka melepaskan pelukannya dan Yonnie menyuruh Anna untuk masuk

Yonnie mempersilahkan Anna untuk duduk di ruang tengah, tempat ia tadi menonton televisi. Anna mengagumi rumah ini, matanya tak berhenti untuk memperhatikan setiap detail rumah ini.

Yonnie menuju dapur untuk mengambil jus jeruk di kulkas lalu menyusul ke tempat Anna

“Aku punya kabar gembira untukmu. Aku sudah lulus kelas Dokter kejiwaan dan sudah mendapatkan sertifikat resminya untuk bekerja” Anna sangat bersemangat. Sebelumnya Anna mengambil dokter bedah, ia tipe wanita yang aneh, suka mencoba hal baru. Lalu ia menyimpang ke dokter kejiwaan.

Yonnie begitu senang mendengarnya. Mereka sudah tidak bertemu selama hampir 3 tahun, Anna memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

“Aku tadi ke rumahmu dan bertemu dengan bibi, saat aku masuk aku melihat foto pernikahanmu dan bibi membenarkannya. Lalu aku meminta alamat rumahmu yang baru. Em Yonnie, bukankah kau sedang umm.. hamil?”

“Hm, aku keguguran. Tapi semuanya sudah baik baik saja. Kau tidak akan melihat botol botol obat penenangku lagi Anna”

Anna tersenyum dan menatap Yonnie sendu

“Apa kau bahagia? Lalu dimana suamimu? Aku tidak melihatnya, kau jahat sekali menikah tidak memberi tahu sahabatmu ini”

“Dia sedang bekerja. Kau terlalu sibuk dengan sekolahmu, kau tidak akna tega mengganggumu”

Anna tertawa “Tapi aku sudah kembali ke Jepang untuk selamanya jadi kita akan bersama lagi seperti dulu dan saling menceritakan masalah kita satu sama lain”

“Kau benar, kita akan memiliki waktu bersama seperti dulu”

“Oh ya, aku bekerja di rumah sakit tempatmu bekerja untuk menggantikanmu setelah dokter yang menggantikanmu cuti untuk menikah. Aku mendapatkan satu pasien. Kau mau dengar ceritaku?”

Yonnie mengangguk dengan cepat

“Ini pasien yang unik yang pernah aku atasi. Ia datang dengan raut muka tenang dan pulang juga dengan raut muka yang tenang. Tapi selama menjalankan terapi ia kan berterika histeris dan mencakar kulitnya sendiri atau menarik narik rambutnya sendiri”

Yonnie melihat raut muka sedih Anna

“Setiap jadwalnya terapi aku harus bisa menahan emosiku agar tidak menangis. Aku terlalu cengeng jika melihat seorang wanita menderita seperti itu. Kau ahlinya Yonnie, kau sudah bekerja selama 4 tahun ini dan aku baru 1 tahun”

“Jika cutimu sudah selesai, pasien ini akan menjadi tanggung jawabmu Yo. Hanya kau yang bisa menangani pasien seperti ini”

Yonnie hendak menolaknya tapi ia tidak tega melihat Anna juga menderita

“Aku menyerah Yo, ini benar benar bagianmu. Kau ahlinya, kau bisa menyembuhkan banyak pasien”

Yonnie tersenyum “Bagaimana keadaannya?”

“Hancur berantakan. Ia selalu ingin bunuh diri karena kebahagiaannya sudah direnggut orang lain. Ia merasa tidak berguna lagi. Bahkan kakaknya memohon padaku untuk menyembuhkan adiknya ini”

“Baiklah, aku akan kembali bulan depan. Aku sedang sakit dan dalam proses penyembuhan”

“Sakit? Sakit apa? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?”

“Calmdown Anna, hanya kelelahan. Dokter melarangku untuk bekerja sementara waktu, begitu juga dengan keluargaku”

Anna menghela nafasnya, ia lega.

“Em kalau boleh tahu, siapa nama pasienmu?”

“Yuka”

TBC